Senin, 31 Desember 2012

Siklus Cinta Sendiri

Ada kondisi dimana kamu akan terpuruk, 
Ada kondisi dimana kamu harus bangkit dan 
ada kondisi dimana kamu harus belajar untuk melupakan

Ungkapan itu sepertinya ada benarnya.
Ada kondisi dimana kamu akan terpuruk,
Kondisi dimana aku tak sanggup lagi untuk menahan rasa sakit yang kian lama kian menusuk tajam tepat di hati, ketika dia bertutur manis padaku dan tutur manis itu dilontarkan lagi untuk orang lain  di depan mataku.
Sempat berpikir "Tak punya perasaankah dirimu? melakukan itu dengan mudahnya di depan mataku".
Kata demi kata yang diucapkannya seperti jarum yang memiliki ujung tajam yang jika tertusuk sedikit, sakitnya bukan main.
Rasa benci begitu kuat ketika aku sadar, aku telah dipermainkan. Mungkin seiring berjalannya waktu, benci ini menghilang terkikis oleh kekuatanku untuk memaafkanmu

Ada kondisi dimana kamu harus bangkit dan 
Sudah cukup aku terpuruk saat ini, kini saatnya aku bangkit melawan semua rasa sakit yang ia tinggalkan begitu saja. Tetap tersenyum dan bahagia untuk orang-orang terdekatku yang menyayangiku apa adanya.
Senyum ceria yang mereka ingin lihat, mereka tak ingin melihatku terus terluka dan menangisi seseorang yang seharusnya tak perlu ditangisi.

Ada kondisi dimana kamu harus belajar untuk melupakan
Dari hal ini, sedikit demi sedikit aku belajar untuk melupakannya dengan tak melihatnya, tak mendengar namanya atau berbicara dengannya meskipun bayangnya kadang masih mengganggu pikiranku.
Perlahan-lahan pergi menjauh dari semua tentangnya dan menghilang dari hadapannya rasanya cukup untuk mengurangi rasa ini.

Tak pernah aku lupa untuk selalu mengucapkan Terima kasih padamu,
Terima kasih untuk satu tahun yang penuh dengan warna-warni,
terima kasih kamu sudah berhasil membuat perasaanku hancur lebur
terima kasih kamu adalah kesalahan terbaikku
dan terima kasih lainnya yang mungkin tak sempat aku rasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar